Aplikasi Sistem Absensi Karyawan dengan Menggunakan Metode RFID
Diposting oleh
nyoman_prayudha
Senin, 04 Juni 2012
Aplikasi Sistem Absensi Karyawan
dengan
Menggunakan Metode RFID
ABSTRAK
Salah satu keunggulan teknologi RFID
yaitu, RFID reader dapat membaca data atau menulis ulang data pada RFID
tag tanpa kontak langsung dengan tag tersebut. Jurnal ini akan membahas penggunakan
teknologi RFID pada suatu sistem absensi mahasiswa dengan spesifikasi dapat
mengambil data tanpa ada kontak langsung (otomatis), memiliki kemampuan untuk
mengirimkan data yang bersih dari noise (handal) sebagai data masukan
pada software, data yang diterima sama hingga jarak maksimum pembacaan
(akurat), dan relatif murah.
Dengan menggunakan modul ID-12, dirancang dan dibangun
sistem absensi RFID dengan suatu reader yang khusus (custom)
untuk memenuhi spesifikasi di atas. Pembangunan software sistem absensi
menggunakan bahasa pemograman JAVA dan MySQL untuk database.
Custom RFID reader yang
dibangun tidak dapat membaca dua buah RFID tag yang diletakkan secara
berhimpitan. Media penghalang logam terbukti menghalangi custom RFID reader
untuk membaca RFID tag. Sementara media penghalang air dapat mengurangi
kemampuan custom RFID reader untuk membaca RFID tag, meski hasil
pembacaan tidak mengalami gangguan.
Pengujian sistem dan RFID tag memperlihatkan sistem ini
dapat memenuhi spesifikasi yang diminta. Aplikasi teknologi RFID memungkinkan
sistem ini dapat bekerja secara otomatis. Custom RFID reader yang
dirancang dapat bekerja secara handal dan akurat untuk dipergunakan pada
software sistem absensi. Penggunaan modul ID-12 untuk menjadikan pembangunan
sistem absensi RFID ini menjadi relatif murah.
Keyword : sistem absensi, Radio Frequency
Identification(RFID), ID-12, AT89S52, komunikasi serial, custom RFID reader,
JAVA, MySQL
ABSTRACT
One of the superiority of RFID technology is the RFID
reader can read data or rewrite data which is stored inside the RFID tag
without any direct contact. The final assignment applied RFID technology on a
collage student attendance system with certain specification (custom). The specification
are the system can received data automatically (without any direct contact),
has the ability to send reliable clean data which needed as input for the
attendance software, the data can be read accurately on the reading range, and
low cost.
The attendance system for collage student which will be
design and built to achieve the specification which earlier mention, will apply
the ID-12 modul. The software for the attendance system is built using JAVA
language programming and MySQL for the database system.
The custom RFID reader cannot read two
RFID tags which placed closely without any distance between them. The metal
barrier proved to prevent reading from the custom RFID reader.
The water barrier can reduce the reading ability of the custom RFID reader.
But the reading result proved to be accurate.
The tests which done for this system show this
attendance system can fulfill the required specification which earlier mention.
The application of RFID technology makes this system can work automatically.
The custom RFID reader proved to be accurate and reliable to be
used together with the attendance system software. Applying ID-12 modul in this
system makes this attendance system prove to be low cost.
Keyword : attendance system, Radio Frequency
Identification(RFID), ID-12, AT89S52, serial communication, , custom RFID
reader, JAVA, MySQL
Pengantar
Salah satu
perkembangan teknologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya
penggunaan alai pengolahan data yan berfungsi untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan. RFID ( Radio Frequency Identification ) merupakan sebuah teknologi
compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai
suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan control otomatis untuk banyak hal.
Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris,
logistic, dan manajemen rantai supply. Dalam hal absensi, dengan RFID maka
orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi yang terkadang hingga mengantri.
Karena dengan menggunakan RFID, ketika orangorang melewati gerbang, identitas
mereka akan terdata secara otomatis. “Aplikasi Sistem Absensi Karyawan dengan
Menggunakan Metode RFID" Dimana didalamnya akan membahas :
a) Pengertian RFID
b) Macam-macam RFID
c) Manfaat
penggunaan RFID dalam system absensi karyawan
d) Kelebihan RFID
e) Cara penggunaan
RFID pada system absensi karyawan
Executive Summary
Tuntutan akan
kehadiran perangkat lunak identifikasi otomatis semakin tinggi di dunia modern
saat ini. Kebutuhan implementasi ini merentang luas, mulai dari kebutuhan
pendataan kehadiran karyawan di kantor, kartu akses kendali (access control)
untuk memasuki ruangan khusus, kartu kredit, smart card, kartu tol, dan kartu
multi guna lainnya. Sebagian dari implementasi ini sudah diwujudkan, namun
masih memiliki peluang untuk perbaikan dan pengembangan. Salah satu
perkembangan teknologi informasi yang penting saat ini adalah semakin
dibutuhkannya penggunaan alat pengolahan data yang berfungsi untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. RFID yang merupakan singkatan dari Radio Frequency
Identification yang merupakan teknologi identifikasi baru yang dalam
pengoperasiannya terjadi kontak antara transponder (tag) atau divais pembawa
data yang terbuat dari silikon chip dilengkapi sebuah radio antena kecil dan
reader yang terhubung dengan sistem komputer. Kontak antara RFID tag dengan
reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan
pengiriman gelombang electromagnet. RFID ( Radio Frequency Identification )
merupakan sebuah teknologi compack wireless yang diunggulkan untuk
mentransformasikan dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat
melakukan control otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan
efisiensi dalam pengendalian inventaris, logistic, dan management rantai
supply. Dalam hal absensi ini, dengan menggunakan RFID maka orang tidak perlu melakukan
kegiatan absensi yang terkadang hingga mengantri. Karena dengan menggunakan
RFID, ketika orang-orang melewati gerbang dimana system RFID diletakkan,
identitas mereka akan terdata secara otomatis. Proses pendataan kehadiran
dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang
terdiri dari komponen tag RFID dan RFID reader. Perangkat lunak akan dikelola
oleh seorang admin yang bertugas mengelola sistem, seperti menginput data,
mengatur koneksi hardware, mengatur database dan melakukan shutdown.
Pengertian RFID
RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi compact
wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai
suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal.
Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris
(inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain
management) dll.Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara
intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat
produk consumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama
untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik
untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu
alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID
aktif memungkinkan
penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, RFID juga dapat dibaca dari jarak
jauh dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana
barcode telah terbukti tidak dapat digunakan.
Macam-Macam RFID
Terdapat 2 macam
RFID, yaitu :
ü
RFID Reader
RFID Reader
berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan
dengan yang ada di memori reader.
ü
RFID Tag
RFID Tag berfungsi
menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang umum digunakan pada
proses implantasi ini adalah RFID pasif.
RFID reader, bisa ditempatkan di pintu utama, mengeluarkan gelombang
radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi data dan jika
dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan di simpan kedalam
databse. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID
chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode
yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai,
RFID reader akan di simpan.
Karena RFID tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus
ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari
RFID reader. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari
benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa
lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi
tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID
reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID
chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit
sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda
untuk setiap produsen RFID tag.
Pengklasifikasian tag RFID
·
RFID Aktfif: Tag RFID yang memiliki supply power
sendiri. RFID Aktif mentransfer kan data secara periodic, ketika diminta oleh
reader atau oleh tag itu sendiri. Jumlah data yang disampaikan pun lebih banyak
jika dibandingkaln dengan RFID pasif. Namun keterbatasan daya masih menjadi
hambatan saat ini
·
RFID Pasif:
Tag yang tidak memiliki supply power sendiri. Data yang disampaikan
sebatas produk ID. Karena keterbatasan dalam hal daya, tag pasif ini hanya akan
men transmit kan data jika diminta oleh RFID Reader, supply nya un juga didapat dari RFID reader
Manfaat Penggunaan RFID dalam System Absensi
Karyawan
Dengan teknologi RFID, maka orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi.
Begitu orang-orang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata. Jadi memasuki
gerbang secara berebutan pun tak menjadi masalah karena tidak akan ada yang
tidak terdeteksi apabila sudah melewati temapat dimana RFID sudah terprogram. Dengan
RFID juga dapat mempersingkat proses absensi dan proses update absensi karyawan
dalam sebuah perusahaan yang menggunakan system ini dalam hal absensinya. Sebuah
perusahaan dengan menggunakan RFID pun dapat berwenang mengakses secara khusus
sistem untuk mengeset perijinan pegawai yang berhalangan hadir. Selain untuk proses
absensi, pegawai dapat memanfaatkan sistem untuk menampilkan statistik absen
pegawai. Setiap akses terbatas ke software dibatasi dengan menggunakan password
login.
Kelebihan RFID
§
Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis
§
Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat
mengurangi antrian yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu
§
RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
§
RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran
kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya
§
RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga
lebih awet untuk investasi kepemilikan aset jangka panjang
§
RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di
copy.
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena
RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung
dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetic level
rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area tertentu dimana
kartu tag ada. Ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh RFID yaitu
menawarkan banyak kemungkinan pengembangan sistem identifikasi. Berbeda dengan
sistem identifikasi sidik jari yang hanya didedikasikan untuk absensi sedangkan
RFID dapat diterapkan untuk penerapan-penarapan yang lebih luas. RFID dapat digunakan
dalam sistem parkir, sistem kartu ATM di bank dan sebangainya.
Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi
Karyawan
Seperti yang kita
ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan RFID tag. Cara kerja
dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :
RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti
kunci di pintu utama, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang
induksi tersebut berisi data. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang
terdapat di memori ID chip melalui antenna yang terpasang di tag. RFID reader
akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID
reader. Jika sesuai, RFID reader akan menyimpan kedalam database
Karena RFID tag pasif tidak mungkin memiliki satu
daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar. Satu satunya yang
memungkinkan adalah dari RFID reader.
RFID tag terdiri
dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses
yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah
kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena
ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya
menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan
memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini
berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda
untuk setiap produsen RFID tag.
Jadi disini RFID
bekerja dengan membaca kode dari tag yang nantinya dapat melakukan absensi
secara otomatis. RFID dapat membantu system absensi labih efisien dan
mengurangi kecurangan karyawan dalam absensi kehadiran. Dengan begini
perusahaan dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Daftar Pustaka
1. http://www.rfidjournal.com
2. http://www.aimglobal.org/technologies/rfid/
3. http://www.rfid-dan-integritas.aspx.htm
4. http://www.RFID%20_20Indonesia%20Barcode%20Blog.htm
5. http://www.article.php.htm
6. http://www.RFID _ Indonesia Barcode
Blog.htm
Lampiran
Ada dua komponen
penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena RFID) dan
proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung dengan
obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetik level rendah
(low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area tertentu dimana kartu (tag
ada).
How
RFID Works
An RFID system
consists of two major components–the reader and the card/tag. They work
together to provide the end user with a non-contact solution to uniquely
identify people, animals or objects. The reader performs several functions, one
of which is to produce a low-level radio frequency magnetic field. The RF
magnetic field emanates from the reader by means of a transmitting antenna,
typically in the form of a coil. The magnetic field serves as a “carrier” of power
from the reader to the RFID card or tag. The RFID card or tag contains an antenna,
also in the form of a coil and an integrated circuit (IC). The IC requires a small
amount of electrical power in order to function. The antenna in the tag provides
a means for gathering the energy present in the magnetic field produced by the
reader and converts it to an electrical form of energy for use by the IC. When
a card or tag is brought into the magnetic field produced by the reader, the converted
energy powers the IC. This enables the transmission of the IC’s memory contents
in the form of an electromagnetic signal to the reader via the tag’s antenna.
The tag information is received by an antenna within the reader and converted
back into an electrical form. The reader contains a sensitive receiving system
that is designed to detect and process the tag signal. Once the tag data has
been processed, a microcomputer within the reader checks to verify that the
signal received is valid. Once the reader has checked and validated the received
data, the data is then decoded and restructured for transmission to the end-user’s
host computer. This restructuring provides the data in both an electrical form
and a protocol (or format) that is required by the host computer system. Once
the restructuring process is complete, the data is transmitted to the host system.
Saat ini kendala
diterapkannya sistem RFID adalah masih mahalnya komponen biaya perangkat dan
asesorisnya, namun berjalan waktu nantinya dengan semakin banyak pemakaian maka
akan bisa menekan komponen biaya pembuatannya. Saat ini beberapa ritel yang
sudah mulai menerapkannya diantaranya WALMART, TESCO, METRO AG, TARGET, BEST
BUY dan lainnya
Teknologi
Informasi 29 Mei 2007 - 14:30
RFID Sebagai Peranti Pengenal Identitas
ERA biometrik
memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari,
pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata. Pemakaiannya sudah meluas
ke berbagai hal, khususnya wilayah-wilayah yang sangat sensitive terhadap
faktor keamanan. Bahkan, kini sudah mulai dicoba penerapan biometric dengan
cara memasukkan peranti chip elektronika berukuran mikro ke dalam tubuh sebagai
pengenal identitas pribadi.
Ini memang bukan
mimpi. Sudah ada beberapa orang yang mencoba menanam (implantasi) peranti
tersebut ke dalam tubuhnya. Salah satunya adalah Amal Graafstra, seorang teknopreneur
yang tinggal di Washington, Amerika Serikat. Kisah implantasinya dimuat
dalam majalah IEEE Spectrum edisi Maret 2007. Sebagai implan,
digunakanlah peranti berbasiskan radio frequency identification atau
lebih dikenal dengan RFID.
Peranti ini
terdiri dari dua bagian. Peranti pertama adalah RFID reader yang berfungsi
untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan dengan
yang ada di memori reader. Sedangkan bagian kedua adalah RFID tag
yang berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang umum
digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif.
Karena RFID
tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki catu daya
sendiri. Sehingga harus ada suplai daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan
adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh
manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat
ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter.
RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan
pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh.
Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang
beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan
elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai
sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi
arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang
tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap
produsen RFID tag.
RFID reader,
yang bisa
ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan
gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut
berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori
RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan
kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di
tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci
yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka
kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID
reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan ke
memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan
di memori ID chip.
Mengurangi privasi
Terkait dengan
pemasangan RFID tag ke dalam tubuh manusia, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, mengenai tingkat keamanan RFID tag dalam tubuh
manusia. RFID tag memiliki lapisan pelindung yang terdiri dari kombinasi
plastik dan kaca jenis khusus. Umumnya, lapisan pelindung RFID tag ini memiliki
tingkat kekuatan yang tinggi. Sebelum memasang ke dalam telapak tangannya, Amal
menguji coba kekuatan pelindung RFID tag tersebut. Ternyata, kekuatan
yang dibutuhkan merusak lapisan pelindung RFID tag sebanding dengan kekuatan
untuk mematahkan telapak tangannya.
Kedua, terkait
dengan keamanan transfer data antara RFID tag dan RFID reader. Masalah
yang lazim dihadapi oleh peralatan elektronik sejenis adalah usaha-usaha pencurian
kode atau identitas dari peralatan tersebut. Beberapa penelitian menyatakan,
mereka telah berhasil menyadap kode-kode yang ditransmisikan antara RFID tag
dan RFID reader melalui gelombang radio. Kekurangan ini dapat diatasi
dengan membuat enkripsi untuk transmisi data antara keduanya yang cukup sulit
untuk dipecahkan oleh orang lain. Sebenarnya, penyadapan bukan sesuatu yang
perlu dikhawatirkan. Untuk menyadap kode-kode yang ada di RFID tag maupun
RFID reader, si penyadap harus berada sedekat mungkin dengan RFID tag.
Karena transmisi data harus dilakukan dalam jarak antara 5 - 10 cm.
Ketiga, terkait
dengan efek bagi sosial. Penggunaan peralatan elektronik yang baru selalu
membawa pro-kontra di masyarakat. Sama halnya dengan Amal, yang mendapat
beragam tanggapan. Dari pujian dan kekaguman sampai cemoohan. Karena ada
kekhawatiran, penggunaan RFID tag dalam tubuh akan mengurangi privasi
pengguna. RFID tag akan memudahkan seseorang mengetahui posisi pengguna RFID
tag tersebut. RFID juga terbuka peluang sebagai penjejak kendaraan atau
peralatan berharga Anda. Atau dipasang pada hewan kesayangan Anda. Batasnya
adalah imajinasi Anda sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar