Aplikasi Sistem Absensi Karyawan dengan Menggunakan Metode RFID

Aplikasi Sistem Absensi Karyawan dengan
Menggunakan Metode RFID

ABSTRAK
Salah satu keunggulan teknologi RFID yaitu, RFID reader dapat membaca data atau menulis ulang data pada RFID tag tanpa kontak langsung dengan tag tersebut. Jurnal ini akan membahas penggunakan teknologi RFID pada suatu sistem absensi mahasiswa dengan spesifikasi dapat mengambil data tanpa ada kontak langsung (otomatis), memiliki kemampuan untuk mengirimkan data yang bersih dari noise (handal) sebagai data masukan pada software, data yang diterima sama hingga jarak maksimum pembacaan (akurat), dan relatif murah.

Dengan menggunakan modul ID-12, dirancang dan dibangun sistem absensi RFID dengan suatu reader yang khusus (custom) untuk memenuhi spesifikasi di atas. Pembangunan software sistem absensi menggunakan bahasa pemograman JAVA dan MySQL untuk database.

Custom RFID reader yang dibangun tidak dapat membaca dua buah RFID tag yang diletakkan secara berhimpitan. Media penghalang logam terbukti menghalangi custom RFID reader untuk membaca RFID tag. Sementara media penghalang air dapat mengurangi kemampuan custom RFID reader untuk membaca RFID tag, meski hasil pembacaan tidak mengalami gangguan.

Pengujian sistem dan RFID tag memperlihatkan sistem ini dapat memenuhi spesifikasi yang diminta. Aplikasi teknologi RFID memungkinkan sistem ini dapat bekerja secara otomatis. Custom RFID reader yang dirancang dapat bekerja secara handal dan akurat untuk dipergunakan pada software sistem absensi. Penggunaan modul ID-12 untuk menjadikan pembangunan sistem absensi RFID ini menjadi relatif murah.

Keyword : sistem absensi, Radio Frequency Identification(RFID), ID-12, AT89S52, komunikasi serial, custom RFID reader, JAVA, MySQL
ABSTRACT
One of the superiority of RFID technology is the RFID reader can read data or rewrite data which is stored inside the RFID tag without any direct contact. The final assignment applied RFID technology on a collage student attendance system with certain specification (custom). The specification are the system can received data automatically (without any direct contact), has the ability to send reliable clean data which needed as input for the attendance software, the data can be read accurately on the reading range, and low cost.

The attendance system for collage student which will be design and built to achieve the specification which earlier mention, will apply the ID-12 modul. The software for the attendance system is built using JAVA language programming and MySQL for the database system.

The custom RFID reader cannot read two RFID tags which placed closely without any distance between them. The metal barrier proved to prevent reading from the custom RFID reader. The water barrier can reduce the reading ability of the custom RFID reader. But the reading result proved to be accurate.

The tests which done for this system show this attendance system can fulfill the required specification which earlier mention. The application of RFID technology makes this system can work automatically. The custom RFID reader proved to be accurate and reliable to be used together with the attendance system software. Applying ID-12 modul in this system makes this attendance system prove to be low cost.

Keyword : attendance system, Radio Frequency Identification(RFID), ID-12, AT89S52, serial communication, , custom RFID reader, JAVA, MySQL


Pengantar
Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alai pengolahan data yan berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. RFID ( Radio Frequency Identification ) merupakan sebuah teknologi compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan control otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris, logistic, dan manajemen rantai supply. Dalam hal absensi, dengan RFID maka orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi yang terkadang hingga mengantri. Karena dengan menggunakan RFID, ketika orangorang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata secara otomatis. “Aplikasi Sistem Absensi Karyawan dengan Menggunakan Metode RFID" Dimana didalamnya akan membahas :
a) Pengertian RFID
b) Macam-macam RFID
c) Manfaat penggunaan RFID dalam system absensi karyawan
d) Kelebihan RFID
e) Cara penggunaan RFID pada system absensi karyawan

Executive Summary
Tuntutan akan kehadiran perangkat lunak identifikasi otomatis semakin tinggi di dunia modern saat ini. Kebutuhan implementasi ini merentang luas, mulai dari kebutuhan pendataan kehadiran karyawan di kantor, kartu akses kendali (access control) untuk memasuki ruangan khusus, kartu kredit, smart card, kartu tol, dan kartu multi guna lainnya. Sebagian dari implementasi ini sudah diwujudkan, namun masih memiliki peluang untuk perbaikan dan pengembangan. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting saat ini adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolahan data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. RFID yang merupakan singkatan dari Radio Frequency Identification yang merupakan teknologi identifikasi baru yang dalam pengoperasiannya terjadi kontak antara transponder (tag) atau divais pembawa data yang terbuat dari silikon chip dilengkapi sebuah radio antena kecil dan reader yang terhubung dengan sistem komputer. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang electromagnet. RFID ( Radio Frequency Identification ) merupakan sebuah teknologi compack wireless yang diunggulkan untuk mentransformasikan dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan control otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris, logistic, dan management rantai supply. Dalam hal absensi ini, dengan menggunakan RFID maka orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi yang terkadang hingga mengantri. Karena dengan menggunakan RFID, ketika orang-orang melewati gerbang dimana system RFID diletakkan, identitas mereka akan terdata secara otomatis. Proses pendataan kehadiran dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang terdiri dari komponen tag RFID dan RFID reader. Perangkat lunak akan dikelola oleh seorang admin yang bertugas mengelola sistem, seperti menginput data, mengatur koneksi hardware, mengatur database dan melakukan shutdown.

Pengertian RFID
RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris (inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain management) dll.Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat produk consumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID
aktif memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, RFID juga dapat dibaca dari jarak jauh dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode telah terbukti tidak dapat digunakan.

Macam-Macam RFID
Terdapat 2 macam RFID, yaitu :
ü  RFID Reader
RFID Reader berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan dengan yang ada di memori reader.
ü  RFID Tag
RFID Tag berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif.

RFID reader, bisa ditempatkan di pintu utama, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi data dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan di simpan kedalam databse. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan di simpan.
Karena RFID tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.


Pengklasifikasian tag RFID
·         RFID Aktfif: Tag RFID yang memiliki supply power sendiri. RFID Aktif mentransfer kan data secara periodic, ketika diminta oleh reader atau oleh tag itu sendiri. Jumlah data yang disampaikan pun lebih banyak jika dibandingkaln dengan RFID pasif. Namun keterbatasan daya masih menjadi hambatan saat ini

·         RFID Pasif:  Tag yang tidak memiliki supply power sendiri. Data yang disampaikan sebatas produk ID. Karena keterbatasan dalam hal daya, tag pasif ini hanya akan men transmit kan data jika diminta oleh RFID Reader, supply  nya un juga didapat dari RFID reader

Manfaat Penggunaan RFID dalam System Absensi Karyawan
Dengan teknologi RFID, maka orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi. Begitu orang-orang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata. Jadi memasuki gerbang secara berebutan pun tak menjadi masalah karena tidak akan ada yang tidak terdeteksi apabila sudah melewati temapat dimana RFID sudah terprogram. Dengan RFID juga dapat mempersingkat proses absensi dan proses update absensi karyawan dalam sebuah perusahaan yang menggunakan system ini dalam hal absensinya. Sebuah perusahaan dengan menggunakan RFID pun dapat berwenang mengakses secara khusus sistem untuk mengeset perijinan pegawai yang berhalangan hadir. Selain untuk proses absensi, pegawai dapat memanfaatkan sistem untuk menampilkan statistik absen pegawai. Setiap akses terbatas ke software dibatasi dengan menggunakan password login.

Kelebihan RFID
§  Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis
§  Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat mengurangi antrian yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu
§  RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
§  RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya
§  RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasi kepemilikan aset jangka panjang
§  RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.

 
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetic level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area tertentu dimana kartu tag ada. Ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh RFID yaitu menawarkan banyak kemungkinan pengembangan sistem identifikasi. Berbeda dengan sistem identifikasi sidik jari yang hanya didedikasikan untuk absensi sedangkan RFID dapat diterapkan untuk penerapan-penarapan yang lebih luas. RFID dapat digunakan dalam sistem parkir, sistem kartu ATM di bank dan sebangainya.

Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi Karyawan
Seperti yang kita ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan RFID tag. Cara kerja dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :

*      RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu utama, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi data. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antenna yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan menyimpan kedalam database

*      Karena RFID tag pasif tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar. Satu satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader.

RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.

Jadi disini RFID bekerja dengan membaca kode dari tag yang nantinya dapat melakukan absensi secara otomatis. RFID dapat membantu system absensi labih efisien dan mengurangi kecurangan karyawan dalam absensi kehadiran. Dengan begini perusahaan dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Daftar Pustaka
1. http://www.rfidjournal.com
2. http://www.aimglobal.org/technologies/rfid/
3. http://www.rfid-dan-integritas.aspx.htm
4. http://www.RFID%20_20Indonesia%20Barcode%20Blog.htm
5. http://www.article.php.htm
6. http://www.RFID _ Indonesia Barcode Blog.htm

Lampiran
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetik level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area tertentu dimana kartu (tag ada).

How RFID Works
An RFID system consists of two major components–the reader and the card/tag. They work together to provide the end user with a non-contact solution to uniquely identify people, animals or objects. The reader performs several functions, one of which is to produce a low-level radio frequency magnetic field. The RF magnetic field emanates from the reader by means of a transmitting antenna, typically in the form of a coil. The magnetic field serves as a “carrier” of power from the reader to the RFID card or tag. The RFID card or tag contains an antenna, also in the form of a coil and an integrated circuit (IC). The IC requires a small amount of electrical power in order to function. The antenna in the tag provides a means for gathering the energy present in the magnetic field produced by the reader and converts it to an electrical form of energy for use by the IC. When a card or tag is brought into the magnetic field produced by the reader, the converted energy powers the IC. This enables the transmission of the IC’s memory contents in the form of an electromagnetic signal to the reader via the tag’s antenna. The tag information is received by an antenna within the reader and converted back into an electrical form. The reader contains a sensitive receiving system that is designed to detect and process the tag signal. Once the tag data has been processed, a microcomputer within the reader checks to verify that the signal received is valid. Once the reader has checked and validated the received data, the data is then decoded and restructured for transmission to the end-user’s host computer. This restructuring provides the data in both an electrical form and a protocol (or format) that is required by the host computer system. Once the restructuring process is complete, the data is transmitted to the host system.
Saat ini kendala diterapkannya sistem RFID adalah masih mahalnya komponen biaya perangkat dan asesorisnya, namun berjalan waktu nantinya dengan semakin banyak pemakaian maka akan bisa menekan komponen biaya pembuatannya. Saat ini beberapa ritel yang sudah mulai menerapkannya diantaranya WALMART, TESCO, METRO AG, TARGET, BEST BUY dan lainnya


Teknologi Informasi 29 Mei 2007 - 14:30

RFID Sebagai Peranti Pengenal Identitas
ERA biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata. Pemakaiannya sudah meluas ke berbagai hal, khususnya wilayah-wilayah yang sangat sensitive terhadap faktor keamanan. Bahkan, kini sudah mulai dicoba penerapan biometric dengan cara memasukkan peranti chip elektronika berukuran mikro ke dalam tubuh sebagai pengenal identitas pribadi.
Ini memang bukan mimpi. Sudah ada beberapa orang yang mencoba menanam (implantasi) peranti tersebut ke dalam tubuhnya. Salah satunya adalah Amal Graafstra, seorang teknopreneur yang tinggal di Washington, Amerika Serikat. Kisah implantasinya dimuat dalam majalah IEEE Spectrum edisi Maret 2007. Sebagai implan, digunakanlah peranti berbasiskan radio frequency identification atau lebih dikenal dengan RFID.
Peranti ini terdiri dari dua bagian. Peranti pertama adalah RFID reader yang berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan dengan yang ada di memori reader. Sedangkan bagian kedua adalah RFID tag yang berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif.
Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki catu daya sendiri. Sehingga harus ada suplai daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter.
RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.
RFID reader, yang bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip.

Mengurangi privasi
Terkait dengan pemasangan RFID tag ke dalam tubuh manusia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, mengenai tingkat keamanan RFID tag dalam tubuh manusia. RFID tag memiliki lapisan pelindung yang terdiri dari kombinasi plastik dan kaca jenis khusus. Umumnya, lapisan pelindung RFID tag ini memiliki tingkat kekuatan yang tinggi. Sebelum memasang ke dalam telapak tangannya, Amal menguji coba kekuatan pelindung RFID tag tersebut. Ternyata, kekuatan yang dibutuhkan merusak lapisan pelindung RFID tag sebanding dengan kekuatan untuk mematahkan telapak tangannya.
Kedua, terkait dengan keamanan transfer data antara RFID tag dan RFID reader. Masalah yang lazim dihadapi oleh peralatan elektronik sejenis adalah usaha-usaha pencurian kode atau identitas dari peralatan tersebut. Beberapa penelitian menyatakan, mereka telah berhasil menyadap kode-kode yang ditransmisikan antara RFID tag dan RFID reader melalui gelombang radio. Kekurangan ini dapat diatasi dengan membuat enkripsi untuk transmisi data antara keduanya yang cukup sulit untuk dipecahkan oleh orang lain. Sebenarnya, penyadapan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Untuk menyadap kode-kode yang ada di RFID tag maupun RFID reader, si penyadap harus berada sedekat mungkin dengan RFID tag. Karena transmisi data harus dilakukan dalam jarak antara 5 - 10 cm.
Ketiga, terkait dengan efek bagi sosial. Penggunaan peralatan elektronik yang baru selalu membawa pro-kontra di masyarakat. Sama halnya dengan Amal, yang mendapat beragam tanggapan. Dari pujian dan kekaguman sampai cemoohan. Karena ada kekhawatiran, penggunaan RFID tag dalam tubuh akan mengurangi privasi pengguna. RFID tag akan memudahkan seseorang mengetahui posisi pengguna RFID tag tersebut. RFID juga terbuka peluang sebagai penjejak kendaraan atau peralatan berharga Anda. Atau dipasang pada hewan kesayangan Anda. Batasnya adalah imajinasi Anda sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar