Type Data
Type data real di
Pascal
Type
real adalah bilangan pecahan yang mengandung titik desimal. Sebagai
orang Indonesia maka simbol koma yang dipergunakan tetapi untuk orang
Amerika maka simbol yang dipergunakan adalah titik. Dan karena yang
membuat bahasa Pemrograman Pascal adalah orang Amerika maka kita
harus menyesuaikan diri. Gunakanlah simbol titik. Atau dalam kata
lain yang mengandung pecahan.
Tipe real adalah
bilangan-bilangan pecahan yang bisa bernilai negatif tak terhingga
sampai positif tak terhingga. Tempat simpan di dalam komputer adalah
terbatas, jadi perhatikan untuk nilai yang terbesar atau terkecil
karena tanda negatif/minus yang disimpan memerlukan tempat simpan.
Real dioperasikan
dengan real menghasilkan real. Setiap bilangan real mengandung koma
desimal(Bahasa Indonesia)/ titik (Bahasa Inggris).
Contoh:
5.3
+ 7.5 =12.8 (real + real = real)
7.5 – 2.5 = 5.0 (real – real
= real)
7.5 * 3.0 = 22.5 (real * real = real)
10.0 / 3.0 =
3.333 (real / real = real)
Lambang
operasi-operasi aritmatika yang dapat dipergunakan adalah
sbb:
penambahan : +
pengurangan : -
perkalian : *
pembagian
: /
).Assignment
atau tanda = dalam algoritma mempergunakan tanda panah ke kiri (
5.3 + 7.5Contoh
dalam algoritma : x
Artinya ada
instruksi penjumlahan nilai 5.3 dan nilai 7.5 maka akan menghasilkan
nilai 12.8 dan nilai 12.8 ini akan disimpan pada sebuah tempat yang
bernama x. Nama tempat x ini harus dituliskan pada kamus. Karena
nilai 13 bertype real maka tempat x ini harus sesuai maka kita harus
pilih bertype real. Karena itu penulisan dalam kamus menjadi,
Kamus
: x : real {tempat simpan hasil penjumlahan}
Juga perhatikan
bahwa perintah assingment/penugasan ini tetap menggunakan prinsip
bahwa keadaan mula berbeda dengan keadaan akhir. Keadaan mula dari
sebuah tempat x di memory tidak diketahui isinya jadi artinya
sembarang dan pada keadaan akhir perintah ini tempat memory yang
bernama x ini yakin sudah ada isinya yakni 12.8.
Sifat memory pada
penggunaannya adalah menyimpan nilai terakhir yang 5 artinya keadaan
mula Adimasukkan
pada tempat tersebut. Contohnya : A tidak tahu dan keadaan akhir
perintah ini adalah tempat di memory yang namanya A sekarang ada
nilai 5. Kemudian ada instruksi berikutnya yakni A 7 artinya
sekarang
adalah keadaan mulanya adalah 5 dan keadaan akhirnya adalah 7. Di
mana nilai 5 yang tadi disimpan? Ternyata nilai 5 yang di dalam
tempat yang bernama A ditindih oleh nilai 7. Artinya kita tidak dapat
mencari/mengupas tempat simpan ini sehingga nilai 5 muncul lagi.
Contoh:
Program
Luling
{IS: diberikan layar bersih kemudian pemakai memasukkan
jari-jari dalam real}
{FS: menulis luas lingkaran}
Kamus :
r:
real {jari-jari lingkaran}
phi: real {3.14}
lu: real {luas
lingkaran}
Algoritma
3.14phi
7.00r
phi*r*rLu
Output
(‘Luas lingkaran = ‘,lu)
Dalam bentuk bahasa
Pascal menjadi sbb:
Program Luling;
{IS: diberikan layar bersih
kemudian pemakai memasukkan jari-jari dalam real}
{FS: menulis
luas lingkaran}
uses crt ;
var {Kamus :}
r: real; {jari-jari
lingkaran}
phi: real; {3.14}
lu: real; {luas lingkaran}
Begin
{Algoritma}
Clrscn ;
phi :=3.14;
r := 7.00;
Lu :=
phi*r*r;
Writeln (‘Luas lingkaran = ‘,lu)
end.
Disini terlihat
bahwa program ini selalu mengeluarkan nilai yang sama. Artinya kalau
dieksekusi oleh komputer hari ini atau besok atau kemarin
menghasilkan harga yang sama.
Kalau tidak mau
seperti di atas maka ada sebuah instruksi Input. Instruksi ini adalah
sebuah instruksi yang memperbolehkan pemakai untuk memasukkan nilai
sesuai kehendaknya. Misalnya hari ini nilai jari-jari yang mau
dihitung adalah 7.0, besok nilainya 14 dan yang kemarin mungkin
nilainya 21.
Instruksi Input ini
akan dibaca oleh prosesor dan prosesor akan mengerti artinya ada
masukkan yang akan dimasukkan oleh pemakai, karena itu maka prosesor
akan memberikan tanda cursor/blink atau kelap kelip di layar yang
artinya prosesor menunggu masukkan dari pemakai. Pada saat tanda
cursor/blink atau kelap kelip ada di layar maka pemakai harus
mengerti bahwa sekarang tugasnya untuk memasukkan nilai. Misalnya 7
maka setelah tombol 7 ditekan maka harus diakhiri dengan penekanan
tombol enter yang artinya sama saja dengan penjelasan sebelumnya,
yaitu apa yang ada dilayar akan dipindahkan ke dalam memory. Dan
untuk kelengkapannya maka instruksi Input ini harus ditemani dengan
tanda kurung buka dan tutup, di dalam tanda kurung itu tuliskan nama
tempat untuk menyimpan nilai yang dimasukkan oleh pemakai. Contoh :
Input (r)
Maka program
menghitung luas menjadi sbb:
Program Luling
{IS: diberikan
layar bersih kemudian pemakai memasukkan jari-jari dalam real}
{FS:
menulis luas lingkaran}
Kamus :
r: real {jari-jari yang
dimasukkan pemakai}
phi: real {3.14}
lu: real {luas
lingkaran}
Algoritma
3.14phi
Output
(‘Masukkan nilai jari-jari: ‘)
Input(r)
phi*r*rLu
Output
(‘Luas lingkaran = ‘,lu)
Instruksi Output di
atas ini ditambahkan hanya untuk membantu pemakai agar ia dapat sadar
bahwa pada saat ini muncul artinya prosesor menunggu masukkan dari
pemakai.
Pada saat eksekusi
hari ini dimana pemakai memasukkan nilai 7.0 maka hasil luasnya
adalah 154.0 dan kalau dimasukkan nilai 14.0 maka hasilnya adalah
316.0. Jadi terlihat bahwa pada satu program yang sama dapat
menghasilkan nilai yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Bahasa
C
Bahasa C adalah
bahasa yang umum digunakan,dalam bahasa C terdapat beberapa tipe data
beserta aturan penulisannya dalam variabel, akan sy jelaskan
tipe-tipe data dalam bahasa C
1. Basic Types
ada beberapa tipe
data dalam bahasa C, berikut penjelasannya:
Nama
|
Deskripsi
|
Ukuran
|
Range
|
char
|
karakter
atau integer kecil
|
1byte
|
signed:
-128 to 127 unsigned: 0 to 255
|
short
int(short)
|
Short
Integer.
|
2bytes
|
signed:
-32768 to 32767 unsigned: 0 to 65535
|
int
|
Integer.
|
4bytes
|
signed:
-2147483648 to 2147483647 unsigned: 0 to 4294967295
|
long
int(long)
|
Long
integer.
|
4bytes
|
signed:
-2147483648 to 2147483647unsigned: 0 to 4294967295
|
bool
|
nilai
Boolean. hanya bisa diisi satu nilai: true atau false
|
1byte
|
true
atau false
|
float
|
Floating
point number (32 bit).
|
4bytes
|
+/-
3.4e +/- 38 (~7 digits)
|
double
|
Double
precision (64 bit) floating point number.
|
8bytes
|
+/-
1.7e +/- 308 (~15 digits)
|
long
double
|
Long
double precision floating point number.
|
8bytes
|
+/-
1.7e +/- 308 (~15 digits)
|
wchar_t
|
Wide
character.
|
2
atau 4 bytes
|
1
wide character
|
untuk
mendeklarasikan variabel sesuai dengan tipe datanya maka caranya
adalah dengan menulis tipe data + nama variabel (tata cara penulisan
variabel sudah di bahasa di artikel Pemrograman
Bahasa C (Pendahuluan)
contoh deklarasi
variabel:
char saya;
int angka;
contoh lainnya:
unsigned int x;
signed int y;
int z; /* Same as
“signed int” */
unsigned char grey;
signed char white;
contoh operasi
variabel dalam program C lengkap:
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
void
main ()
{
//
deklarasi variabel:
int
a, b;
int
hasil;
clrscr();
//bersihkan layar
//
proses:
a
= 5;
b
= 2;
a
= a + 1;
hasil = a - b;
//
cetak hasil ke layar:
printf("%d",
hasil);
getch(); //menunggu
input keyboard (agar hasil terlihat di layar)
}
variabel lokal dan
global dalam C++ (cplusplus.com)
variabel global
adalah variabel yang dideklarasikan diatas fungsi main atau diluar
fungsi lainnya (sehingga dapat diinisialisasi di semua fungsi di
bawahnya) sedangkan variabel lokal adalah variabel yang
dideklarasikan hanya didalam suatu fungsi tertentu (fungsi main
maupun bukan).
ada satu tipe data
lagi yaitu void
, tipe
data void ini yaitu tipe data yang tidak mengembalikan nilai,
biasanya digunakan dalam suatu fungsi.
Berikut daftar
tipe data dan keywordnya ketika dideklarasikan:
Datatype
|
Keyword
|
Character
|
Char
|
Unsigned
Character
|
unsigned
char
|
Signed
Character
|
signed
char
|
Signed Integer
|
signed
int (atau) int
|
Signed
Short Integer
|
signed
short int (atau) short int (atau) short
|
Signed
Long Integer
|
signed
long int (atau) long int (atau) long
|
UnSigned Integer
|
unsigned
int (atau) unsigned
|
UnSigned
Short Integer
|
unsigned
short int (atau) unsigned short
|
UnSigned
Long Integer
|
unsigned
long int (atau) unsigned long
|
Floating
Point
|
Float
|
Double
Precision Floating Point
|
Double
|
Extended
Double Precision Floating Point
|
long
double
|
2. Tipe Pointer
pointer dalam bahasa
C yaitu suatu variabel yang menunjuk suatu lokasi tertentu di dalam
memori sesuai dengan tipe datanya, bisa dikatakan pointer menyimpan
alamat dari suatu variabel (sedangkan variabel menyimpan nilai).
deklarasi pointer hampir sama dengan deklarasi variabel biasanya
hanya ditambah tanda asterik (*) di depannya. contoh deklarasi suatu
pointer:
int *x; //suatu
variabel int pointer
int y; //variabel
int biasa
contoh penggunaan
pointer dalam program:
include <stdio.h>
include <conio.h>
main()
{
int
*ptr;
int sum;
sum=45;
ptr=#
printf (“\n nilai
sum adalah %d\n”, sum);
printf (“\n nilai ptr adalah %d”,
ptr);
printf (“\n nilai
*ptr adalah %d”, *ptr);
getch();
return 0;
}
outputnya akan
menjadi seperti ini:
nilai sum adalah 45
nilai ptr adalah
21260
nilai *ptr adalah 45
output baris kedua
adalah alamat tempat nilai 45 dari variabel sum disimpan di memori,
angka ini tentu bisa berbeda pada setiap komputer.
pointer juga bisa
dioperasikan secara aritmatika seperti variabel biasa (penjumlahan,
perkalian, pembagian, pengurangan) juga operasi lainnya dalam bahasa
C. Misalnya:
y=*p1**p2;
sum=sum+*p1;
z=
5* – *p2/p1;
*p2= *p2 + 10;
berikut contoh
operasi pointer dalam program:
#include <stdio.h
>
#include <conio.h>
main()
{
int
*ptr1, *ptr2;
int a, b, x, y, z;
a=30;
b=6;
ptr1=&a;
ptr2=&b;
x=*ptr1+ *ptr2 –6;
y=6*- *ptr1/ *ptr2 +30;
printf(“\nalamat
a yaitu: %d”, ptr1);
printf(“\nalamat b yaitu: %d”,
ptr2);
printf(“\na=%d, b=%d”, a, b);
printf(“\nx=%d,y=%d”,
x, y);
ptr1=ptr1 + 70;
ptr2= ptr2;
printf(“\na=%d, b=%d”,
a, b);
}
3. User defined
type declaration (tipe data yg dideklarasikan oleh user)
dalam bahasa C user
dapat mendeklarasikan suatu identifier yang merepresentasikan suatu
tipe data tertentu. identifier ini bisa digunakan untuk deklarasi
variabel dengan tipe data tersebut nantinya.
syntaxnya:
typedef type
identifier;
contoh penggunaan:
typedef int
salary;
typedef float average;
kemudian dalam
program, identifier yang telah dideklarasikan dalam contoh diatas
(salary dan average) dapat digunakan untuk mendeklarasikan variabel
baru dengan tipe data yang telah dideklarasikan (int dan float)
dengan syntax berikut:
salary dept1,
dept2;
average section1, section2;
variabel dept1 dan
dept2 secqara tidak langsung dideklarasikan bertipe data integer
(int) dan variabel section1 dan section2 secara tidak langsung
dideklarasikan bertipe data floating point (float).
tipe kedua yang
dideklarasikan oleh user adalah enumerated
data type,
tipe ini mendeklarasikan variabel yang hanya bisa diberi nilai salah
satu dari nilai yang sudah dideklarasikan didalam brace / semicolon
({ }). berikut syntax deklarasi nilai pada tipe data enum: enum
identifier {nilai1, nilai2 …. nilain};
setelah
mendeklarasikan nilai-nilai yg akan diaplikasikan, selanjutnya
mendeklarasikan variabel-variabel yang akan diberi nilai0nilai
tersebut, syntaxnya adalah:
enum identifier
variabel1, variabel2, variabel3, ……… variabeln;
variabel variabel1,
variabel2 s.d. variabeln hanya dapat diberi salah satu dari nilai
nilai1, nilai2, s.d. nilain. misalnya:
enum day {Monday,
Tuesday, …. Sunday};
enum day week_st, week end;
week_st =
Monday;
week_end = Friday;
if(wk_st == Tuesday)
week_en =
Saturday
Tipe
Data di Visual Basic
Di Visual Basic
menyediakan beberapa tipe data untuk membuat program aplikasi.
Ketepatan memilih tipe data akan sangat menentukan pemakaian resource
(sumber daya) oleh aplikasi yang kita buat sehingga akan dihasilkan
program aplikasi yang efisien dan memiliki permormance tinggi.
Tipe-tipe data yang
disediakan oleh Visual Basic antara lain adalah :
Byte, dengan ukuran
Byte = 1 byte, memiliki jangkauan = 0 s.d 255
Boolean, dengan
ukuran Byte = 2 byte, memiliki jangkauan = True (benar) atau False
(salah)
Integer, dengan
ukuran Byte = 2 byte, memiliki jangkauan = -32.768 s.d 32.767
Long (Long
Integer), dengan ukuran Byte = 4 byte, memiliki jangkauan =
-2.147.483.648 s.d 2.147.483.648
Single, dengan
ukuran Byte = 4 byte, memiliki jangkauan = -3.402823 E38 s.s
-1.401298 E -45 (-); 1.401298 E -45 s.d 3.402823 E38 (+)
Double, dengan
ukuran Byte = 8 byte, memiliki jangkauan = -1.79769313486232 E308
s.d -4.94065645841247 E-324 (-); 4.94065645841247 E-324 s.d
1.79769313486232 E308 (+)
Currency (nilai
uang), dengan ukuran Byte = 8 byte
Decimal, dengan
ukuran Byte = 14 byte
Date (tanggal),
dengan ukuran Byte = 8 byte
Object, dengan
ukuran Byte = 4 byte, memiliki jangkauan = mengacu pada objek yang
digunakan
String (panjang
bervariasi), dengan ukuran Byte = 10 byte + panjang string, memiliki
jangkauan = 0 hingga kurang lebih 1 milyar
String (panjang
tetap), dengan ukuran Byte = panjang string, memiliki jangkauan = 1
hingga kurang lebih 65.400
Variant (dengan
angka), dengan ukuran Byte = 16 byte, memiliki jangkauan = sembarang
angka hingga jangkauan jenis double
Variant (dengan
karakter), dengan ukuran Byte = 22 byte + panjang string, memiliki
jangkauan = sama dengan jangkauan variable string
User-defined
(ditetapkan oleh pemakai), dengan ukuran Byte = sesuai dengan
tipe data yang digunakan, memiliki jangkauan = jangkauan tiap elemen
sama dengan jangkauan tipe data yang digunakan dalam elemen tersebut
tag : tipe data
visual basic , tipe data pada visual basic , tipe data dalam visual
basic , tipe data vb , tipe data , pengertian tipe data , tipe data
pada vb , tipe data byte , ukuran byte , tipe data di visual basic
Sebagai seorang
programmer, kita memang dituntut agar mengetahui/ memahami maksud2
yang terkandung didalam bahsa pemrograman tersebut, disini aku akan
membagi sedikit ilmu yang aku dapatkan dari buku “Pemrograman
Visual Basic”, yang aku beli seharga Rp. 80.000,00 yang ditulis
oleh Subari dan Yuswanto, yaitu tentang “tipe- tipe data”,
sebelumnya aku akan mereview sedikit tentang buku ini. Buku yang
memiliki ketebalan sekitar 700 lbr ini kalau dilihat memang
membosankan, tetapi coba kita memahami isi yang ada di dalamnya.
Kekuatan buku ini terletak pada metode penjelasan yang sistematik dan
diulas dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, hampir
semua bahasan disertai dengan contoh-contoh latihan yang mudah untuk
dikembangkan kembali.